Kalau kamu buka artikel ini, hampir dipastikan kamu seorang penggemar flat shoes. Bener nggak? Meskipun bisa digunakan perempuan segala usia, sepatu ini hype banget di kalangan anak muda. Millenial, generasi yang lagi di rentang usia 20-an pasti suka koleksi fashion item yang satu ini. Sebagai penggemar flat shoes, kamu tahu nggak sih bagaimana memilih flat shoes yang nyaman dan tepat? Berikut ini tips memilih sepatu terutama flat shoes biar nggak salah beli.
Pilihlah Sesuai Kebutuhan
Untuk suasana santai, pilih jenis sederhana berhiaskan aksesori minimalis. Sedangkan pilih model dengan taburan hiasan gemerlap agar lebih glamor untuk pesta.
Perhatikan Ukuran, Sesuaikan dengan Bentuk Kaki
Ini nih yang biasanya jadi faktor flat shoes jadi nggak nyaman. Kamu harus tahu bentuk sepatu yang sesuai dengan ukuran dan bentuk kaki kamu. Pilih desain runcing pada bagian depannya jika memiliki kaki lebar. Kamu dapat memilih yang memperlihatkan punggung kaki jika memiliki betis besar hal tersebut membuat kaki terlihat jenjang.
Perhatikan Warna Sepatu
Pilihlah warna netral seperti hitam atau cokelat agar lebih mudah dipadukan saat memakai baju. Kalau ingin memadukan dengan baju tertentu, pastikan warna tersebut serasi.
Menentukan model dan bahan flat shoes
Buat yang suka barang awet, pilih flat shoes yang terbuat dari kulit. Kemahalan? Cobain kulit sintetis. Kalau kamu lebih suka yang banyak sirkulasi udaranya, pakai bahan kain. Dari modelnya sendiri, flat shoes punya ujung runcing dan bulat. Ujung runcing menimbulkan kesan elegan dan formal, kalau ujung bulat lebih baik dari sisi kenyamanan. Oiya, ada beberapa flat shoes yang menyediakan tali. Yah, ini masalah preferensi sih. Penggunaan tali flat shoes di sini mungkin meningkatkan kenyamanan tapi kesan femininnya jadi berkurang.
Pengen nambah koleksi tapi males jalan ke luar? Coba jelajahi dunia maya deh, di sana bakal ada banyak banget ragamnya. Bahkan, beberapa menawarkan fitur kustomisasi. Uniknya, di marketplace online ada flat shoes berbahan batik yang jarang ditemui di toko fisik karena item ini diproduksi secara terbatas. Kamu juga perlu perawatan ekstra, nggak bisa asal cuci.
Dari beragam flat shoes lucu yang kamu lihat selama ini, tahu nggak sih kalau ada kisah sedih dibaliknya ?
CAFTA meningkatkan potensi kerugian para perajin tanah air
Dengan disahkannya China ASEAN Free Trade Area (CAFTA), barang Cina bisa masuk bebas ke Indonesia. Ini jadi tantangan buat pengrajin lokal. Pasalnya, produk Cina yang masuk ternyata sangat kompetitif. Meskipun harganya murah, ternyata kualitasnya juga baik. Sejak CAFTA diberlakukan, pengrajin lokal terpaksa menurunkan harga jualnya agar bisa berkompetisi dengan produk Cina. Dampak produk Cina nggak hanya di kota besar, tapi juga daerah. CAFTA berdampak pada menurunnya omzet pengrajin lokal. Sebenernya, produk kerajinan lokal punya potensi besar. Kontribusi industri kreatif menguntungkan ekonomi negara secara signifikan. Nggak cuma pasar ekspor saja, ternyata peminat kerajinan dari dalam negeri juga tinggi. Konsumsi produk kerajinan meningkat tiap tahun. Hal ini menunjukkan ketertarikan masyarakat terhadap kerajinan lokal. Meski dinilai sudah cukup baik, masih ada ruang untuk perkembangan kerajinan tangan lokal. Teknologi dalam hal ini bisa dimanfaatkan, misalnya internet. Ada marketplace online yang menghubungkan pengrajin dan pembeli, namanya Qlapa. Situs ini menyediakan beragam barang kerajinan dari berbagai daerah di Indonesia.
Kisah mereka yang sudah banting tulang melawan persaingan produk non handmade
Contoh mereka yang sudah bertarung melawan persaingan dengan produk non-nonhanmade adalah Lily Lamp Art yang merupakan salah satu pengrajin dari Bali. Berawal dari bisnis keluarga, Frisky Ihrom Febrianto sebagai owner Lily Lamp Art berniat melanjutkan bisnis yang sempat gulung tikar ini. Awalnya, Lily Lamp Art adalah bisnis yang berfokus pada penjualan wholesale dan ekspor. Kemudian Frisky berinisiatif untuk menggunakan online marketing untuk pemasaran. Ia menjual produknya lewat marketplace online. Pembenahan branding juga dilakukan. Lily Lamp Art diubah jadi Lily Lamp Art Bali. Ia juga memanfaatkan media sosial seperti Instagram dan Facebook untuk pemasaran. Produk ini punya keunikan bahan baku. Lily Lamp Art 100% menggunakan bahan limbah, yaitu klopping kelapa. Pemanfaatan limbah ini bisa jadi pendapatan tambahan buat petani kelapa di Jawa dan Bali. Selain itu, Frisky juga menjamin produknya punya standar yang bagus. Strategi ini tersebut gunakan dalam rangka bersaing di pasar. Saat ini Lily Lamp Art sudah memasarkan 100 item bulannya. Ia memasarkan produknya ke marketplace Qlapa. Pasar online ini banyak dipilih pengrajin karena tampilannya yang user-friendly. Selain itu, di sana hanya pengrajin yang bisa berjualan dan tidak ada reseller. Otomatis, harga yang ditawarkan pun lebih terjangkau karena rantai pasarnya pendek.
Setelah mengetahui fakta dan kisah dari pengrajin lokal, sudah sepatutnya kita menghargai produk-produk buatan dalam negeri. Kualitas bahannya nggak boleh dianggap remeh. Somehow, bahan-bahan lokal malah lebih awet dibandingkan dengan produk impor. Harga produk lokal juga sangat bersaing. Di Qlapa, kamu bisa menemukan berbagai macam produk hasil kerajinan negeri sendiri. Selain modelnya lebih beragam, kamu bisa cari warna, bahan, dan harga sesuai budget. Kamu bisa belanja flat shoes sesuai keinginan di Qlapa.
Jadi, tertarik nggak belanja flat shoes di marketplace online?
Fashion, Fashion 101
Aku sering banget liat2 barang di Qlapa, barangnya karen2a ya, tp belum ada kebutuhan lagi jd blm prnh order di sana hhahaha
BalasHapusSeenggaknya udah ada referensi e-commerce yang oke ya :3
HapusMemang belum banyak yang tau soal Qlapa dan apa yang mereka lakukan. Dan saya cukup senang membaca tulisan bagus seperti ini yang mengenalkan Qlapa sebagai toko jual beli yang berfokus pada penjualan produk-produk handmade lokal Indonesia. Yang artinya, ketika kamu menulis ini dan menyebarkannya pada dunia, kamu turut serta menyebarkan semangat #CintaProdukLokal dan itu yang sangat saya sukai.
BalasHapusNah, kalau boleh saya tambahkan, Qlapa itu lebih dari sekedar platform jual beli online. Mereka menyediakan produk handmade sekaligus menawarkan kemudahan. Para pembeli tidak perlu melakukan pemesanan yang sebegitu rumitnya untuk membeli produk di Qlapa, dan begitu juga sebaliknya, para pengusaha dan pengrajin yang mau berjualan bersama Qlapa juga diberikan kemudahan untuk mempromosikan produknya di Qlapa.
Sesuai dengan tagline-nya, Mudahnya menemukan handmade unik khas Indonesia di Qlapa setidaknya terbukti. Disamping kemudahan yang diberikan, dengan bertransaksi di Qlapa kita juga turut meningkatkan usaha Eknonomi Kreatif Indonesia yang sedang menggeliat. Dengan kita membeli produk di Qlapa, kita menyemangati pengrajin lokal untuk tetap semangat berkarya.
Dengan begitu, semangat #CintaProdukLokal bisa berjaya lagi, dan kita tidak perlu lagi berbelanja produk handmade-handmade mahal buatan luar negeri, karena di Qlapa, kita bisa beli dan memiliki handmade unik khas Indonesia yang belum tentu ada di tempat lain dengan harga terjangkau.
Semoga makin banyak orang Indonesia yang #CintaProdukLokal dan Qlapa adalah salah satu platform yang tepat untuk membuktikannya.
Btw, saya juga lagi ikutan lomba blog yang sama nih. Minta kunjungan baliknya ya ke bit . ly/Qlapa (sengaja saya pisahkan agar tidak tersaring filter spam). Semoga beruntung dengan lomba blognya ya. Gue harap salah satu hadiah-hadiah yang ketjeh itu mendarat di depan rumah kita dengan mulus. Amin
maaf ya kalau komennya kepanjangan, hihi.