Sumber gambar : BBC
Hai semuanya~ Di blog post kali ini aku mau bahas diluar konten beauty. Bukan bahas hal random sih, tapi hal ini menarik perhatianku akhir-akhir ini dan behubungan dengan profesiku sebagai blogger. Makanya aku pengen share di blog post ini. Tahu berita viral tentang Kristen Gray kan? Mengesampingkan kasus yang menyeretnya, sebenernya profesinya sebagai digital nomad ini menarik dan nggak banyak orang yang tahu bagaimana rutinitasnya.Digital nomad adalah istilah untuk menyebut seseorang yang bekerja tanpa terikat waktu dan tempat. Istilah “nomad” berasal dari kata nomaden yang artinya berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Jadi orang yang profesinya sebagai digital nomad bisa melakukan pekerjaannya dimana pun dan kapan pun.
Sebenernya profesi digital nomad ini ada banyak jenisnya dan banyak di masyarakat. Profesi yang dikategorikan sebagai digital nomad antara lain creative agency, Social Media Marketer, graphic designer, content creator mencakup blogger, influencer, youtuber, content writer, digital analyst, digital marketer, website developer dan masih banyak lagi. Apalagi tahun 2021 ini perkembangan dunia digitalnya makin pesat sehingga banyak mendorong orang untuk terjun ke profesi digital nomad ini. Kalau kamu ingin berprofesi sebagai digital nomad, perhatikan dulu 4 tips berikut:
1. Temukan alasan kuat untuk menjadi digital nomad
Disamping segala keuntungannya yang bisa bekerja di tempat dan waktu yang lebih fleksibel, banyak hal-hal yang sebenernya patut dipikirkan 2x sebelum terjun menjadi digital nomad. Salah satu hal yang paling ketara adalah lingkungan kerja menjadi individual. Otomatis ketika ada kesulitan dalam pekerjaan kamu akan kesulitan bertanya atau berkonsultasi secara langsung. Selain itu internet harus selalu tersedia, komunikasi lebih sulit karena jarak yang jauh, produktivitas jam kerja menjadi nggak teratur, dan penghasilan yang didapat belum tentu sebesar/ setara dengan kerja kantoran karena tergantung jumlah project yang masuk. Kalau sudah memahami keuntungan dan konsekuensinya, profesi sebagai digital nomad nggak akan terasa berat untuk dilakukan.
2. Menentukan skill yang menonjol
Skill adalah salah satu hal penting ketika ingin terjun menjadi digital nomad. Contohnya aku yang punya skill menulis, fotografi dan videografi. Aku memanfaatkan skillku dengan memilih menjadi blogger dan influencer. Sekarang ini juga sudah banyak perusahaan yang membuka lowongan pekerjaan yang menawarkan sistem kerja remote seperti website designer, digital marketing, data analyst dan sebagainya. Sesuaikan saja antara minat dan skill yang kamu punya. Akan jadi nilai plus kalau kamu punya pengalaman kerja atau latar pendidikan yang berhubungan.
3. Mengatur produktivitas jam kerja
Karena jam kerja fleksibel, banyak dari digital nomad yang punya masalah terkait menata waktu untuk bekerja. Pekerjaan bisa dikerjakan pagi, siang, malam, atau malah waktu subuh. Kesannya seperti nggak kenal waktu. Maunya produktif, malah progress pekerjaan bisa jadi terhambat. Walaupun waktunya fleksibel, akan lebih baik jika nggak mengorbankan waktu untuk keluarga terutama waktu istirahat.
4. Jangan pedulikan komentar negatif orang lain
Hal ini sebenarnya klise tapi yang paling berpotensi menghancurkan mental para digital nomad. Karena kerjanya fleksibel, sering kali orang lain berpendapat digital nomad nggak ada bedanya dengan pengangguran karena nggak pernah kelihatan kapan berangkat kerjanya. Tiba-tiba aja kamu bisa beli mobil atau rumah. Jangan malu dengan omongan tetangga ya, selama pekerjaan yang kamu lakukan memberikan penghasilan.
5. Gabung di perusahaan berbasis teknologi
Kalau kamu tertarik jadi seorang Digital Nomad juga kamu bisa gabung di perusahaan berbasis teknologi seperti di Visuels yang memungkinkan kamu kerja secara remote dimanapun dan kapanpun selama kamu terhubung dengan koneksi Internet. Visuels.id sebagai salah satu creative agency ternama di Indonesia menawarkan gaya hidup ala digital nomad.
Menjadi digital nomad memang banyak keuntungan dan tantangannya. Aku yang terjun sebagai blogger sejak beberapa tahun terakhir nggak jarang mengalami kendala. Entah itu dari segi teknis maupun dari segi pengoptimasian konten. Kalau kamu mengalami kendala serupa, aku banyak mendapat ilmu dari salah satu creative agency terbaik di Indonesia yaitu Visuels. Visuels memberikan banyak tips tentang mengoptimasi konten digital, branding dan ilmu-ilmu untuk menjadi content creator di akun Instagram @Visuels.id.
Aku harap dengan blog post-ku kali ini bisa memberi sedikit pencerahan untuk kamu yang ingin menjadi digital nomad supaya tidak ujug-ujug dan salah langkah. Kalau kamu yakin ingin menjadi digital nomad, semoga sukses dan terus semangat ya. Semoga blog post ini bermanfaat. Sampai jumpa di blog post selanjutnya!
Mantap lah ceritanya, juga tipsnya
BalasHapusIya enaknya digital nomad tidak terikat pekerjaan di kantor ya bisa kerja di mana saja yang penting ada koneksi internet...
BalasHapusAku jd langsung kepoin visuels kali aja bs dapet peluang kerja baru. Hehehe. Makasi infonya kak
BalasHapusHalooo Gadis!
BalasHapusAsyik banget nih main2 ke blog kamuuu
Banyak tips yg super duper sarat manfaat
Makasii banyak ya
iya sih bener, digital nomaden itu ada nggak enaknya juga yaa, pasti dikiranya kek orang nggak kerja. thanks tipsnya kak.. aku mau coba buka linknya visuel ah, sebagai newbie blogger hal2 kayak gini lagi kucari2 nih
BalasHapusGabung di perusahaan berbasis teknologi bisa jadi pertimbangan nih,tapi sering bingung mesti gabung dimana biar kita diterima :)
BalasHapuswah.. seems interesting nih. Setuju banget sama salah satu poinnya, harus ada skil yang menonjol untuk mendukung dan mengakomodasi Kita sebagai digital Nomad, memilih untuk menjadi digital Nomad tentu Kita harus punya daya tarik lebih, punya diferensiasi. Salah satu hal yang wajib sepertinya memang harus punya skill yang menonjol untuk satu bidang. Selain itu, manajemen waktu juga hal yang sangat penting sekali sih
BalasHapusDigital Nomand ini hampir mirip seperti Freelancer bukan ?
BalasHapus